Prodi Informatika Bantu Warga Kelurahan Mahanan Implementasikan Sistem Keamanan Mandiri Berbasis Smart CCTV

Secara geografis wilayah kelurahan Manahan terletak ditengah kota Surakarta. Wilayah tersebut sangat strategis karena terdapat beberapa bagunan penting seperti lapangan olahraga berskala internasional, beberapa sekolah SMP/SMA serta kantor Polisi Resort Kota. Banyaknya aset penting tersebut selain membawa dampak positif bagi ekonomi warga sekitar juga membawa dampak negatif khususnya gangguan keamanan di kelurahan Manahan. Gangguan keamanan yang pernah terjadi diataranya kerusuhan antar suporter sepakbola, tindak kejahatan terorisme bom bunuh diri serta ganguan keamanan pencurian dan penjambretan. Upaya menjaga keamanan masyarakat di kelurahan Mahanan sudah dilakukan. Setiap RT terdapat sebuah sistem penjagaan keamanan yang dikenal dengan nama sistem keamanan lingkungan atau siskamling.

Siskamling pada awalanya cukup efektif untuk menekan angka kriminalitas. Seiring berjalannya waktu banyak warga yang tidak bisa mengikuti sistem tersebut karena kesibukan warga yang semakin padat. Diskusi dengan warga diperoleh informasi bahwa warga belum memilik pengetahuan tentang bagaimana cara pemasangan dan pengoperasian CCTV. Warga juga tidak memiliki pengetahuan tentang pengambilan alat bukti kejahatan berupa soft file rekaman foto dan video didalam alat CCTV. Selain itu warga juga belum memiliki pengetahuan tentang modus-modus kejahatan dan bagaimana cara mencegahnya. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, perlu dilakukan pencarian solusi untuk penyelesaian masalah.

Untuk membantu warga dalam sistem keamanan mandiri, diberikan solusi berupa implementasi teknologi smart security camera. Pemasangan smart CCTV dilakukan di 8 titik di lingkungan Kelurahan Manahan. Untuk konektivitas antara alat perekam Digital Video Recorder (DVR) dengan smart security camera menggunakan teknologi Wireless Radio. Hal ini dikarenakan letak gegrafis lokasi mitra yang cukup jauh antara titik pemasangan smart security camera satu dengan yang lainnya. Agar smart security camera bisa diakses dimanapun oleh warga, implementasi ini memanfaatkan teknologi Internet of Thing (IoT). IoT merupakan suatu pengembangan internet yang sedang berjalan dimana benda-benda memiliki kemampuan komunikasi yang membuat mereka dapat mengirim dan menerima.

Gambar 1. Aktivitas Pemasangan alat smart CCTV Camera di lokasi warga

Selain penerapan teknologi tepat guna smart security camera, warga juga membutuhkan dukungan dari sisi manajemen. Langkah awal yang dilakukan oleh Tim PKM UNS adalah memberikan pengetahuan kepada warga terkait dengan people awareness agar warga lebih peduli terhadap keamanan lingkungan melalui sosialisasi tentang modus-modus kejahatan yang mungkin terjadi dan bagaimana cara mencegah terjadinya kejahatan di lingkungan warga.

Tim PKM UNS juga melakukan sosialisasi dan pendampingan lapangan terkait dengan pemasangan, pengoperasian dan perawatan alat smart security camera untuk mendukung sistem keamanan mandiri. Foto kegiatan pada pada pelatihan tersebut dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2. Foto Kegiatan Sosialisasi Kepada Mitra

Langkah terakhir dalam tahapan pendekatan manajemen adalah melakukan sosialisasi dan pelatihan terkait bagaimana cara pengambilan alat bukti kejahatan yang berupa soft file dalam bentuk foto dan rekaman video didalam alat smart security camera dengan menggunakan sistem informasi berbasis mobile phone. Sofware berbasis mobile phone yang digunakan untuk melihat dan menampilkan gambar/rekaman camera ditampikan pada gambar 3.

Gambar 3. Tampilan Sofware Yang digunakan Untuk Mengakses Smart CCTV melalui Handphone

Prodi Informatika Selanggaran Workshop Persiapan Memasuki Dunia Kerja

Program Studi S1 Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar acara Workshop Persiapan Memasuki Dunia Kerja pada Senin (21/10/2019) bertempat di Aula UPT TIK UNS. Pembicara pada acara ini adalah Ardani Rohman (Remote Software Developemnt) dan Dinar Budi Saputro (CEO Kadangkoding.com).

Wiharto selaku Kepala Program Studi Informatika membuka acara workshop ini. Dalam sambutannya Wiharto menjelaskan bahwa acara ini sangat penting untuk diperhatikan oleh mahasiswa sebagai wawasan dan persiapan untuk memasuki dunia kerja setelah lulus dari bangku perkuliahan nanti.

Kepala Prodi Informatika UNS Membuka Acara Workshop Persiapan Menuju Dunia Kerja

Haryono Setiadi, selaku dosen Etika Profesi Prodi Informatika menjelaskan bahwa workshop ini memang agenda rutin yang digelar prodi dengan menghadirkan praktisi di dunia industri, terutama di bidang teknologi dan informasi, sehingga bisa menambah wawasan kepada mahasiswa (terutama mahasiswa tingkat akhir) tentang dunia kerja.

Sesi pertama diawali oleh Ardani Rohman yang membacakan ujaran Ridwan Kamil, “Pekerjaan paling menyenangkan adalah hobi yang dibayar”. Beliau mendorong agar mahasiswa segera menemukan passion atau hobi dalam dunia informatika agar nanti setelah masuk dalam dunia pekerjaan akan menjadi hal yang meyenangkan.

Masalah klasik yang sama-sama kita termui di dunia perkuliahan adalah pelajaran yang diajarkan pada berkuliahan hanya dasar-dasarnya saja, namun kebutuhan industri belum dijangkau oleh pelajaran yang diajarkan pada saat kuliah. Untuk menyiasatinya dengan belajar secara individu juga belajar dengan maksimal secara lanjut ketika memasuki kegiatan magang.

Melihat banyaknya pengangguran terdidik yang semakin meningkat, oleh karena itu menjadi orang IT tidak harus menguasai banyak keahlian, namun cukup satu keahlian tapi mendalam sehingga menjadi expertise pada bidang tersebut.

Sesi selanjutnya, Dinar mendorong mahasiswa menciptakan perusahaan rintisan atau startup. Dengan harapan agar mampu memberikan solusi untuk masalah-masalah yang ada di lingkungan masyarakat dan membuka kesempatan kerja untuk orang lain.

Acara ini ditutup dengan pesan, “Jangan sekali-kali di media sosial kalian hate speech (ujaran kebencian) dan share hoax (berita palsu),” jelas Ardani. Karena di dunia pekerjaan attitude (perilaku) adalah nomor satu, dan skill adalah nomor dua.

Pengabdian UNS Berupa I-Siskamling Berbasis Komunitas Mampu Meningkatkan Keamanan di Desa Gawanan Colomadu

Desa Gawanan terutama RT 02 dan RT 04 RW 12 Colomadu Karanganyar yang merupakan mitra pengabdian adalah salah satu daerah dengan tingkat kerawanan pencurian yang tinggi. Hal ini disebabkan karena lokasi yang cukup terbuka dengan akses jalan-jalan kecil yang cukup banyak membuat pencuri leluasa bergerak. Ditambah lagi dengan banyaknya perumahan sistem cluster di sekitarnya yang menyebabkan warga tidak saling mengenal dan kurangnya interaksi antar warga kampung.  Rumah yang kosong karena ditinggal bekerja juga menjadi salah satu faktor mudahnya terjadi pencurian. Kondisi demikian sepertinya sudah dipetakan para pencuri, terbukti sebagian besar warga kampung mitra pengabdian pernah mengalami kecuriaan baik dengan cara dibongkar rumahnya sehingga banyak barang yang hilang atau mengambil barang yang di luar rumah.

                Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan i-siskamling berbasis komunitas yaitu suatu sistem dengan memasang CCTV di beberapa tempat strategis dengan keseluruhan kamera tersebut terintegrasi dan terhubung dalam satu panel sehingga mudah dianalisa jika terjadi tindak pencurian. Dengan ditambahkan internet, sistem ini bisa diakses langsung oleh warga sehingga pengawasan bisa dilakukan oleh banyak warga kampung. Pengabdian ini dilaksanakan oleh Umi Salamah dkk, yang merupakan dosen Informatika FMIPA UNS.

                Sosialisasi adanya sistem pengamanan mulai dari pemasangan sampai evaluasi setelah terpasang dilakukan melalui rapat-rapat warga dan juga Whatsapp Group warga, sehingga setiap warga mendapat informasi yang cukup lengkap dan bisa berperan serta dalam proses pengamanan kampung.

                Hasil dari pengabdian ini terpasang 9 kamera CCTV di tempat-tempat yang strategis (gambar 1), dimana 2 di antaranya merupakan swadaya warga. Dengan jumlah tersebut cukup luas area yang bisa tercover jangkauan CCTV.

Gambar 1. Beberapa titik Pemasangan CCTV              

  Efek yang tampak adalah pencurian tereduksi secara signifikan di lokasi mitra, terbukti tidak tercatat adanya pencurian setelah CCTV terpasang. Bahkan beberapa kejadian-kejadian lain dapat terselesaikan dengan cepat dan terpantau akar masalahnya. Seperti kejadian kebakaran kebun tebu yang ikut membakar sebagian rumah di sekitarnya. Setelah dianalisis ternyata merupakan ulah beberapa anak yang main bakar-bakaran di kebun tersebut. Selain itu juga perusakan beberapa fasilitas kampung juga dapat terpantau. Sampai saat ini, i-siskamling menjadi rujukan informasi utama warga jika terjadi sesuatu di kampung tersebut.

Kuliah Tamu “Game, Gamifikasi, dan Game Industry Landscape”

IMG_20190321_103252

Pada hari Kamis, 21 Maret 2019 pukul 09.00 – 12.00 WIB prodi Informatika bekerja sama dengan Educa Studio mengadakan acara kuliah tamu yang menghadirkan pembicara Andi Taru Nugroho N.W., S.Kom., M.Cs. Educa Studio adalah sebuah game studio yang berdisi sejak 2012 di kota Salatiga. Educa Studio dikenal sebagai studio yang fokus mengembangkan game-game edukasi bagi anak-anak di platform Android.

Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa S1 Informatika UNS beserta para dosen. Acara terbagi dalam dua sesi, sesi pertama membahas mengenai Game dan Gamifikasi, kemudian sesi kedua pokok bahasannya adalah Game Industry Landscape.

Pada sesi pertama, bapak Andi Taru menguraikan perkembangan game mulai dari game-game tradisional yang tidak menggunakan perangkat elektronik, kemudian game-game PC yang berkembang pada masa sebelum inernet banyak digunakan hingga ke masa sekarang yang berupa game yang dijalankan di perangkat smartphone yang terhubung ke internet. Jenis dan variasi permainan game terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Menurut pak Andi Taru, game apabila digunaan dengan benar dapat memberikan manfaat yang besar. Sebagai contoh, game dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif. Materi pembelajaran konvensional yang seringkali justru membuat peserta didik tidak tertarik dapat disusun dengan lebih mearik melaui game dengan mengimplementasikan unsur fun dan tantangan yang terdapat di dalam sebuah game serta menyajikan materi dalam bentuk audio – visual. Agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik, dapat diterapkan konsep gamifikasi. Gamifikasi ini adalah proses menambahkan unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah game misalnya leaderboard, badges, level, dll ke dalam sebuah aktivitas sehari-hari.

Pada sesi kedua, pak Andi Taru menjelaskan mengenai industri game. Menurut beliau, ternyata selama ini developer game lokal belum menjadi raja di negeri sendiri. Banyaknya masyarakat Indonesia yang memainkan game di perangkat smartphonenya ternyata belum mencerminkan suksesnya developer game lokal karena game yang dimainkan masih banyak berasal dari luar negeri. Ada sejumlah masalah yang sering ditemui developer lokal dalam mengembangkan industri game di Indonesia di antaranya kurangnya SDM, teknologi sentris (bukan user sentris), persistensi, discverably, dan kondisi market. Untuk dapat mengembangkan game yang sukses, developer harus dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan jeli melihat peluang, salah satunya menganalisis trend jenis game yang disukai market.