Pos

Kuliah Tamu “Game, Gamifikasi, dan Game Industry Landscape”

IMG_20190321_103252

Pada hari Kamis, 21 Maret 2019 pukul 09.00 – 12.00 WIB prodi Informatika bekerja sama dengan Educa Studio mengadakan acara kuliah tamu yang menghadirkan pembicara Andi Taru Nugroho N.W., S.Kom., M.Cs. Educa Studio adalah sebuah game studio yang berdisi sejak 2012 di kota Salatiga. Educa Studio dikenal sebagai studio yang fokus mengembangkan game-game edukasi bagi anak-anak di platform Android.

Kuliah umum ini dihadiri oleh mahasiswa S1 Informatika UNS beserta para dosen. Acara terbagi dalam dua sesi, sesi pertama membahas mengenai Game dan Gamifikasi, kemudian sesi kedua pokok bahasannya adalah Game Industry Landscape.

Pada sesi pertama, bapak Andi Taru menguraikan perkembangan game mulai dari game-game tradisional yang tidak menggunakan perangkat elektronik, kemudian game-game PC yang berkembang pada masa sebelum inernet banyak digunakan hingga ke masa sekarang yang berupa game yang dijalankan di perangkat smartphone yang terhubung ke internet. Jenis dan variasi permainan game terus berkembang mengikuti perkembangan zaman.
Menurut pak Andi Taru, game apabila digunaan dengan benar dapat memberikan manfaat yang besar. Sebagai contoh, game dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang efektif. Materi pembelajaran konvensional yang seringkali justru membuat peserta didik tidak tertarik dapat disusun dengan lebih mearik melaui game dengan mengimplementasikan unsur fun dan tantangan yang terdapat di dalam sebuah game serta menyajikan materi dalam bentuk audio – visual. Agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik, dapat diterapkan konsep gamifikasi. Gamifikasi ini adalah proses menambahkan unsur-unsur yang terdapat dalam sebuah game misalnya leaderboard, badges, level, dll ke dalam sebuah aktivitas sehari-hari.

Pada sesi kedua, pak Andi Taru menjelaskan mengenai industri game. Menurut beliau, ternyata selama ini developer game lokal belum menjadi raja di negeri sendiri. Banyaknya masyarakat Indonesia yang memainkan game di perangkat smartphonenya ternyata belum mencerminkan suksesnya developer game lokal karena game yang dimainkan masih banyak berasal dari luar negeri. Ada sejumlah masalah yang sering ditemui developer lokal dalam mengembangkan industri game di Indonesia di antaranya kurangnya SDM, teknologi sentris (bukan user sentris), persistensi, discverably, dan kondisi market. Untuk dapat mengembangkan game yang sukses, developer harus dapat mengatasi tantangan-tantangan tersebut dan jeli melihat peluang, salah satunya menganalisis trend jenis game yang disukai market.